Sinopsis Drama Korea : The Uncanny Counter 2 Episode 7 part 1


The Uncanny Counter Season 1 bisa baca di sini (Klik di sini)





Joo Seok telah membunuh tn. Park. Kemarahan So Mun memuncak melihatnya yang telah berubah dan Ha Na yang terluka parah. Dari seberang gedung, Pil Gwang dan Gelly terlihat bahagia karena sudah berhasil membangkitkan roh jahat di dalam tubuh Joo Seok. Perkelahian So Mun dan tn. Park tidak terelakkan. So Mun mengeluarkan kekuatan penuh psikokinesisnya dan melempar Joo Seok dari lantai atas gedung ke bawah.



Joo Seok tidak menyesali pilihannya karena dia telah dibutakan oleh balas dendam. Pil Gwang dan Gelly melihat dari atas semua perkelahian tersebut. Gelly terlihat paling senang karena tidak sia-sia dia memodifikasi ingatan tn. Park, sebelumnya. Sementara Pil Gwang, dia terlihat memikirkan hal lain. So Mun masih terus menghajar Joo Seok dan tidak sengaja membaca ingatannya soal kedatangan Pil Gwang yang telah memanipulasinya dengan ucapan. Emosi So mun jadi memuncak karena Joo Seok mempercayai ucapan Pil Gwang sehingga menjadi seperti ini.




Joo Seok memang sudah membunuh dan memakan roh, tetapi kekuatan roh jahatnya belum begitu sempurna. Melawan So Mun membuatnya sangat amat kewalahan. So Mun bisa saja menang dan mengeluarkan roh jahat dalam dirinya, namun, di detik-detik terakhir, dia malah berhenti. Dia sangat sedih melihat mata Joo Seok yang berkaca-kaca dan hubungan mereka yang telah hancur hingga ke titik seperti ini. Kini, semua sudah tidak bisa kembali seperti semula.



“Bagaimana rasanya bertemu penyelamatmu yang menjadi roh jahat? Dia mahakaryaku. Ma Joo Seok,” ujar Pil Gwang, menampakkan diri.



Di atas gedung, Ha Na memaksakan diri untuk keluar dari beton yang menusuknya. Dia terluka sangat amat parah. Dan hal itu dimanfaatkan Gelly untuk membunuhnya.



Tanpa tau situasi di atas sana, So Mun sibuk bertarung melawan Pil Gwang sembari melindungi Joo Seok yang di coba dibunuh Pil Gwang untuk membuatnya tidak bisa fokus. Alhasil, So mun terluka. Pil Gwang tidak langsung membunuhnya karena dia sadar bahwa perbedaan kekuatan di antara mereka masih cukup jauh. Makanya, misinya sekarang hanyalah membawa kabur Joo Seok yang tidak sadarkan diri. Dia meninggalkan Gelly di sana.




Gelly mendesak Ha Na hingga ke ujung gedung dan mencekiknya. Ha Na sudah sangat lemah tetapi dia tidak takut pada Gelly karena dia percaya bahwa dia tidak sendirian seperti Gelly. Teman-temannya akan datang untuk menolongnya. Seperti ucapan Ha Na, gang Eonni telah datang dan melihat Ha Na yang akan dibunuh oleh Gelly. Teriakan mereka akhirnya membuat So Mun sadar setelah sedari tadi hanya sibuk mencari Joo Seok yang sudah dibawa oleh Pil Gwang. Dari jauh, dia menggunakan kekuatan psikokinesisnya untuk melempar Gelly menjauh dari Ha Na, kemudian langsung melompat ke atas gedung. Gelly yang ketakutan langsung kabur dan bersembunyi.



So Mun memeluk tubuh Ha Na yang terluka amat parah dan menangis, memohon pada Mae Ok agar menyelamatkan Ha Na.


--




Pil Gwang membawa Joo Seok yang tidak sadarkan diri ke gedung lama Baekdu yang sudah ditutup. Selama Joo Seok tidak sadarkan diri, roh jahat di dalamnya menguasai tubuhnya dan mengajak Pil Gwang bicara. Roh jahat itu sudah lama terkurung dan sudah lama tidak memakan jiwa. Meskipun pada akhirnya dia sudah memakan jiwa tn. Park, tetapi dia masih kesulitan mengendalikan jiwa Joo Seok karena tekad Joo Seok masih terlalu kuat. Keinginan balas dendam Joo Seok harus menjadi kuat. Amarahnya harus lebih membara. Dengan begitu, dia baru bisa melakukan semua perintah Pil Gwang. Pil Gwang harus meningkatkan nafsu balas dendam dan amarahanya.



Di alam Yung, U Sik menjadi transparan yang artinya Ha Na dalam keadaan sekarat. Ingat, jika Ha Na meninggal dan U Sik ada di dalamnya, maka U Sik juga akan meninggal. U Sik sangat mengkhawatirkan keadaan Ha Na. Tetapi yang sekarat juga bukan Ha Na, tetapi juga Mae Ok yang terlalu memaksakan diri untuk menyembuhkannya hingga membuat tubuh Su Ho transparan. Beruntunglah, keduanya sama-sama selamat. Mae Ok berhasil menyelamatkan nyawa Ha Na.



Meski begitu, bangsa Yung tetap berada dalam kekhawatiran. Melihat kekuatan Joo Seok yang bisa menaklukan counter padahal baru sekali membunuh, menandakan betapa kuatnya dia. Jika tidak segera dihentikan, maka akan ada banyak korban jiwa. Jong Guk menyarankan agar mereka segera menyakinkan Joo Seok soal kebenaran kematian istrinya dan menjauhkannya dari Pil Gwang.



Saran Jong Guk langsung di tolak sama Wi Gen. Dia punya pemikiran berbeda. Jika Joo Seok tau kebenarannya dan menuntut Pil Gwang, tak penting siapa yang menang, jika kedua roh jahat itu bersatu akan muncul satu roh jahat sempurna. Roh jahat sempurna adalah roh jahat yang bisa menyerap kekuatan wilayah seperti Counter. Dan jika itu terjadi, wilayah yang muncul dan bisa di panggil So Mun, sama saja akan menjadi bumerang bagi counter.




Hasil diskusi ini disampaikan kepada para counter. Situasi sekarang sudah sangat mendesak. Mo Tak memutuskan mengajak So Mun bicara. Kejadian yang terjadi tadi, dia yakin kalau So Mun bukannya gagal menangkap Joo Seok karena kedatangan Pil Gwang, tetapi karena dia ragu. Yang ingin dia sampaikan adalah So Mun jangan sampai lagi ragu untuk memanggil roh jahat Joo Seok. Mereka harus memanggilnya apapun resikonya.



“Aku selalu percaya tugasku menyelamatkan orang-orang baik dari roh jahat. Namun, jika orang baikpun bisa menjadi roh jahat, lantas siapa yang kita selamatkan? Apa… yang kita lakukan?” tanya So Mun.


Pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh Mo Tak.


--



Joo Seok akhirnya sadar. Pil Gwang juga langsung memulai misinya, memanipulasi Joo Seok dan membuatnya semakin bertekad untuk membunuh orang-orang. Pil Gwang bercerita kalau Baekdu juga telah membuatnya kehilangan dan karena itu dia ingin membalas dendam kepada mereka yang merenggut semua darinya. Sama seperti Joo Seok. Namun, dia tau ada orang-orang yang menentang itu. Mereka tak peduli dengan rasa sakitnya. Mereka tak senang dia punya kekuatan ini. Orang-orang itu harus mati jika mereka ingin balas dendam. Orang-orang yang dimaksud oleh Pil Gwang adalah So Mun dkk.




Joo Seok tidak begitu mempercayainya karena So Mun bilang bahwa Pil Gwang lah pembunuh istrinya. Pil Gwang dengan tenang menanggapi kalau orang-orang itu hanya ingin mereka mati.


“Katakanlah. Kebenaran apa yang kau ketahui?” desak Joo Seok.



“Dia masih hidup. Biang keladi dari semua masalah ini. Presdir Baekdu, Lee Chung Jae.”


--



Hari yang cerah.


Lee Chung Jae sudah mendengar berita soal kematian tn. Park dan pelakunya adalah Ma Joo Seok. Bukannya bersedih, Chung Jae malah kagum karena Joo Seok bisa kabur dari penjara dan langsung melakukan pembunuhan. Meski kagum, tetapi dia juga takut kalau Joo Seok sampai mengincar mereka juga. Dasar penipu! Sekarang, Chung Jae malah berencana melakukan penipuan perumahan lagi sama seperti yang dilakukannya, 2 tahun lalu.


Chung Jae ternyata juga mengincar Pil Gwang dan Gelly. Dia berencana membunuh mereka berdua.


--



Hubungan Pil Gwang dan Gelly sekarang sudah merenggang. Sebenarnya, itu sudah dimulai sejak penangkapan Wong. Wong sudah tidak berdaya lagi karena roh jahat di dalam dirinya sudah dikeluarkan dan dia juga tidak punya ingatan sejak di rasuki roh jahat. Ingat, Wong tertangkap di museum oleh Gang Eonni dan setelah tertangkap, dia di serahkan ke kepolisian. Nah, saat itu, Gelly tampak kecewa karena Pil Gwang meninggalkan Wong dan bukannya membantunya kabur. Saat itu, Pil Gwang beralasan kalau tidak ada gunanya menyelamatkan Wong.


Dan semalam, Pil Gwang juga telah meninggalkannya. Artinya, dia juga sudah dianggap tidak berguna.


--




Kepolisian lagi heboh karena napi yang kabur melakukan pembunuhan. Mendengar pertengkaran dan omelan mereka, membuat Mo Tak jadi muak. Semua ini tidak akan terjadi jika sejak awal mereka menangani kasus penipuan Baekdu dengan benar. Sekarang, mereka harus menyelidiki ulang kasus ini tanpa ditutup-tutupi. Temukan dalang sebenarnya dan kemana uang penipuan itu menghilang.


--




Gelly melakukan penyamaran dengan wig dan pakaian rapi untuk mengunjungi Wong di penjara. Dia menggunakan identitas sebagai pengacara. Polisi agak meragukannya, tetapi itu bisa diatasi Gelly dengan memanipulasi ingatannya.




Wong tidak mengenali Gelly. Dia juga menolak pengacara dan lebih memilih untuk berada di penjara. Ah, dia bukan lagi Wong yang dikenal Gelly. Meski begitu, Gelly tetap ingin membawa Wong bersamanya. Caranya? Dia membunuh Wong dengan knuclke duri yang selalu dikenakannya.



Setelah melakukan hal tersebut, tidak disangka Pil Gwang menemuinya. Gelly sudah tidak ingin terlibat dengannya dan ingin mereka menempuh jalan masing-masing. Meski selama ini Gelly selalu terlihat emosional dan berpikiran pendek, tetapi bukan berarti dia tidak berpikir. Dia sudah menganalisa kejadian kemarin dan menyimpulkan bahwa Pil Gwang sengaja menjadikanya umpan untuk menyelamatkan Joo Seok. Ah, tetapi dia juga harusnya tau bahwa dia tidak bisa mengalahkan So Mun sendirian dan jika Joo Seok sampai tau kebenaran bahwa Pil Gwang pembunuh istrinya, Pil Gwang bakal celaka.


--





Ha Na akhirnya siuman. Semuanya sangat lega karena dia berhasil pulih dengan baik. Btw, Jeok Bong lagi ikut bersama Mo Tak untuk menyelidiki pendirian apartemen baru di distrik sektor 3. Gini, Mo Tak ada menyuruh rekannya untuk mencari tau tentang Lim Jae Youl, salah satu anak buah Chung Jae yang waktu itu sempat di baca ingatannya sama Ha Na (anak yang diselamatkan oleh Mae Ok saat pertama kali menjadi counter) dan sepertinya, mungkin di infomasi yang di cari, dia ada bekerja di agen apartemen tersebut. Makanya, Mo Tak mengutus Jeok Bong ke dalam sana untuk merekam wajah para penipu dan mencari informasi.




Setelah mendapatkan cukup info, Mo Tak menyuruh Jeok Bong untuk keluar. Eh, Jeok Bong malah nggak keluar dan malah tertarik dengan ucapan-ucapan si penipu terkait unit apartemen baru yang akan didirikan dan hanya tersisa 1 unit, jadi harus cepat sebelum di ambil orang. Ckckckck, untungnya ada Mo Tak yang menyadarkannya, jika tidak, harta ayah Jeok Bong pasti sudah habis gegara Jeok Bong.




Informasi yang sudah didapatkan itu di bagikan ke para anggota gang Eonni. Mereka harus segera menangkap para penipu supaya tidak ada korban lagi dan juga menemukan keberadaan Lee Chung Jae sebelum Joo Seok yang menemukan dan membunuhnya. Joo Seok pasti sudah tau kalau Lee Chung Jae masih hidup dari Pil Gwang.



Karena belum ada korban penipuan, makanya kasus ini tidak bisa diserahkan ke kepolisian. Mereka yang harus mulai untuk menghentikan sebelum ada korban-korban seperti Joo Seok. Dulunya, Joo Seok adalah korban penipuan, kemudian kehilangan istri dan anak, setelahnya menjadi orang jahat. Ah, tetapi karena belum ada korban, tidak ada roh jahat, tindakan mereka pasti akan di tentang oleh bangsa Yung karena ikut campur dalam urusan manusia, makanya, mereka menyuruh Jeok Bong untuk berbohong kalau dia ada mencium bau busuk dari kantor tersebut. Wkwkwkwk, untunglah Jeok Bong mengerti dan bisa di ajak kerja sama. 



Do Hwi sedang pergi menemui salah satu anak les-nya yang mendadak berhenti ikut les karena terkendala biaya. Terus, daerah rumah anak les-nya juga akan menjadi tempat pendirian apartemen. Jadi, dia tidak bisa meladeni Do Hwi karena harus menghadiri pameran hari ini. Pamerannya diadakan di GOR lapangan tenis.



Gang Eonni tiba di kantor para penipu tersebut, tetapi kantor malah kosong melompong dan hanya ada beberapa orang yang sedang tidur santai. Ha Na langsung menggunakan kekuatannya untuk membaca ingatan mereka dan mendapati kalau para penipu sedang berada di GOR lapangan tenis dekat sana.



Pameran tersebut lebih tepat di sebut sebagai pemerasan. Pemimpin pameran menyuruh mereka untuk tanda tangan kontrak ganti rugi rumah dan harus pindah dalam waktu tiga hari. Para warga tentu protes karena mereka kan belum ada bilang setuju untuk menyerahkan tanah. Saat itulah, Gang Eonni tiba.




Singkat cerita, mereka menggunakan kekuatan mereka untuk melumpuhkan para penipu yang mencoba menyerang dan menangkap mereka semua. Para warga juga diungsikan keluar. Selama keributan, Jae Youl mencoba kabur dan tertangkap sama Mae Ok. Sayang, Mae Ok malah melepaskannya karena teringat masa lalu. Semua penipu yang tertangkap, diserahkan ke kepolisian. Tentu saja, ingatan penyerangan mereka di hapus.




Belum juga pergi, mereka malah ketangkap basah sama Do Hwi yang datang bersama polisi karena curiga tentang pameran yang dikatakan muridnya. Alhasil, entah gimana, mereka berakhir dengan makan siang bersama. Semua menyambut Do Hwi dengan ramah kecuali Jeok Bong yang patah hati. Mereka memperkenalkan diri sebagai keluarga Ha Na.


    

Post a Comment

Previous Post Next Post