Sinopsis C-Drama : Our Glamorous Time Episode 4 - 1


Network : Dragon TV QQLive


Paman Xue memilih untuk mengikuti segala keputusan Zhi Cheng. Dan Zhi Cheng menjelaskan bahwa dia mau memecat ke empat manager yang telah terlibat dalam masalah ini, mulai besok dia tidak mau melihat wajah mereka lagi di Wenda.

 “Zhi Cheng, menjalan kan perusahaan tidak seperti militer. Masalah kesetiaan penting, tapi masalah fleksibilitas juga penting. Dengan kamu menghukum begitu keras…,” jelas Paman Xue, seperti tidak setuju bila Zhi Cheng langsung memecat ke empat orang itu sekaligus.


“Wakil ketua Gu Yanzhi yang berbagi tanggung jawab sebagai ketua. Aku akan menghukumnya juga. Aku akan menugaskan nya di Aida, perusahaan cabang dari Wenda, sebagai wakil ketua,” jelas Zhi Cheng, memotong perkataan Paman Xue.

“Baiklah,” balas Paman Xue, setuju dengan keputusan Zhi Cheng.



Didalam mobil. Chen Zheng menghubungin Wei Kai, dia memberitahukan bahwa tampak nya Grace sulit untuk diatasi, karena Grace seperti sudah mengetahui semua rencana mereka.

“Oh ya. Kamu tahu hari ini aku berpapasan dengan siapa?” tanya Wei Kai yang tadi ada berpapasan dengan seorang Pria. Dan ntah siapa pria itu, tapi saat Chen Zheng bercerita, raut wajah Wei Kai berubah menjadi lebih keras.


Lin Qian telah membuat keputusan, dia memutuskan untuk tidak pergi ke Amerika bersama dengan Mo Chen. Dan dia mengembalikan tiket pesawat yang Mo Chen berikan padanya. Lalu sejak Lin Qian telah berani  membuat keputusan seperti itu, maka Mo Chen pun tidak mau memaksa Lin Qian lagi untuk ikut bersama dengannya.



Mo Chen lalu merobek tiket pesawat yang Lin Qian kembalikan padanya. “Aku tidak marah. Aku merobek tiket ini supaya kamu tahu bahwa dari sekarang apapun pilihan mu, apapun yang kamu hadapi, itu adalah hidup mu. Kesulitan yang ada, kesenangan pengalaman, itu karena pilihan mu sendiri. Aku akan menghormati itu,” jelas Mo Chen.



Besok Mo Chen akan kembali ke Amerika sendirian, dan sambil tersenyum Mo Chen menepuk pelan kepala Lin Qian, dia berharap yang terbaik untuk Li Qian. Lalu setelah memberitahu hal itu, Mo Chen pun pergi.

Dengan senang, Lin Qian tersenyum, karena kebaikan kakak nya yang mendukung keputusan nya.



Jin Yuan sedang berbelanja bersama dengan Yanzhi. Ketika mereka berdua melihat berita mengenai Zhi Cheng yang membakar semua pakaian anak, mereka merasa lega. Jin Yuan mengatakan bahwa mulai sekarang Ayah bisa mengandalkan Zhi Cheng.

Dan Yanzhi tersenyum setuju. Tapi ketika pembawa berita menyebutkan namanya dan mengatakan bahwa posisisnya sebagai Wakil ketua Wenda di copot, Yanzhi merasa sangat terkejut. Begitu juga dengan Jin Yuan.

Lin Qian melihat daftar lowongan kerja yang ada di Internet.



Pagi hari. Didapur. Yayi dan Lin Qian bersama- sama memasak sarapan. Sambil memasak, Lin Qian memberitahu Yayi bahwa karena toko online mereka sudah di tutup, maka dia akan mulai melamar kerja.



Mendengar itu Yayi merasa sangat terkejut sekali, karena setahunya Lin Qian selalu ingin menjadi designer yang bebas. Dan Lin Qian membenarkan hal itu, dia memang ingin menjadi seorang designer yang bebas, tapi bagaimana pun dia tidak terus bergantung kepada Kakaknya.



Lin Qian lalu berjanji bahwa saat dia mendapatkan pekerjaan, dia pasti akan membawa Yayi masuk kerja bersama nya ke dalam sana. Dan dengan senang, Yayi membersihkan tangannya dan menyalamin Lin Qian.

“Fighting!” kata Yayi, menyemangati Lin Qian.


 Jin Yuan ingin menemui Ayahnya, tapi seorang  pelayan menahannya, karena saat ini Zhi Cheng sedang berbicara dengan Ayah. Jadi karena itu, Jin Yuan pun tidak jadi masuk menemui Ayahnya, melainkan dia hanya berdiri di dekat pintu dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua.



Li menanyakan tentang mengapa Zhi Cheng menggunakan nama nya dan melakukan banyak hal tanpa memberitahukan kepadanya. Dan Zhi Cheng membalas bahwa itu bukan hal yang penting, melainkan menurutnya apa yang paling penting sekarang adalah kematian Kakaknya.

“Aku melihat dia minum. Dia melakukannya ketika tidak ada siapapun disekitarnya, itu dilakukannya saat dia stress,” kata Li yang percaya bahwa Zhi Qian mati kecelakaan karena mabuk.

“Dia tidak mungkin mabuk. Dia tidak ada alasan untuk pergi minum- minum. Apa itu karena sesuatu yang terjadi diantara kalian berdua?” balas Zhi Cheng.

“Apa yang kamu bicarakan? Mengapa aku bertengkar dengannya?”



Zhi Cheng menjelaskan bahwa sejak Zhi Qian mengambil alih Wenda, Ayah selalu mengontrol nya, menyuruhnya apa yang harus dilakukan. Kepadahal Zhi Qian menginginkan perubahan, ia mengingikan revolusi bagi Wenda, tapi ia tidak bisa karena itu.

“Aku menolong dia. Dia sama seperti mu. Dia tidak pernah tahu betapa gelap nya dunia. Jika bukan karena aku yang melurus kan nya, maka keluarga kita akan habis sejak lama,” jelas Li.

“Itu mengapa aku pergi. Setiap orang salah, kecuali kamu,” balas Zhi Cheng.



Walaupun mereka berdua sama- sama keras kepala, sebenarnya mereka berdua juga sama- sama merasa sedih akan kematian Zhi Qiang.



Sebelum pergi. Zhi Qian membantu Ayah nya yang kesulitan untuk mengambil selimut nya yang terjatuh ke lantai. “Banyak bisnis yang harus di lakukan. Aku akan mencari tahu apa yang terjadi kepada Kakak ku,” jelas Zhi Qian. Lalu dia pamit dan pergi.



Jin Yuan memanggil Zhi Cheng yang akan pergi, dia mengajak Zhi Cheng untuk makan malam bersama dengan mereka sebelum pergi. Dan dia memberitahu bahwa nanti Paman Xue akan datang mengunjungin Ayah dan bergabung dengan mereka.

“Xue Mingtao?” tanya Zhi Cheng dengan heran.



Lin Qian melakukan wawancara lamaran kerja. Pertama, Lin Qian melamar di Simeiqi, dan dia diterima kerja disana. Tapi Lin Qian menolak. Dia menghubungin Yayi dan menceritakan semuanya, menurutnya ketika dia berkeliling di perusahaan ini, dia menemukan bahwa bagian design mereka tidak mendesign sendiri, tapi mereka hanya mencopy dari merk lain.



“Tapi seingatku kamu bilang padaku bahwa gaji yang ditawar kan disana sangat bagus,” komentar Yayi.

“Gajinya memang bagus, tapi aku seorang designer. Jika mereka ingin aku mencopy barang merk lain, aku tidak bisa menolaknya,” jelas Lin Qian.



Diparkiran. Grace sangat terkejut, ketika dia bertemu dengan seorang Pria yang dikenalnya. Dengan marah si Pria meneriaki Grace.

“Mengapa kamu melakukan ini pdaku? Apa yang ku lakukan?!” teriak si Pria.

“Apa? Apa yang terjadi?” tanya Grace dengan bingung.

“Teruslah berakting. Apa kamu perlu menjadi sejahat itu padaku? Kamu tahu betapa penting nya pekerjaan itu bagi ku? Apa kamu tahu berapa banyak pengorbanan ku untuk pekerjaan itu?”



“Mengapa kamu berteriak padaku? Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Aku sudah bilang padamu sejak lama, berhenti mengganggu ku,” balas Grace.

Disaat Grace ingin pergi, si Pria menarik dan mencekik Grace. Dan tepat disaat itu, Wei Kai datang dan menyelamatkan Grace. Lalu melihat Wei Kai yang terus menerus memukuli si Pria, Grace berteriak menyuruh nya untuk berhenti, dan karena itu maka Wei Kai pun berhenti memukulinya serta melepaskannya.



“Jika kamu mengganggu aku lagi, kamu tidak akan bisa lepas semudah ini,” kata Grace dengan keran kepada si Pria.


Dengan penuh perhatian, Wei Kai membantu Grace yang sedikit kesakitan kakinya untuk berjalan. Dan Grace pun mengikuti Wei Kai.



Paman Xue bersikap baik, dia mengatakan kepada Li bahwa mulai sekarang setiap orang harus menuruti perintah Zhi Cheng, dan siapapun yang tidak menurut, maka Zhi Cheng bisa memberitahu kan kepadanya, lalu dia akan menghukum orang itu.

“Ketua, ini bukan aku memuji anak mu di depanmu. Ini adalah permulaan bagi Zhi Cheng, tapi dia sangat mirip seperti kamu dulu. Dia menyelesaikan masalah, menyelamatkan reputasi kita, dan Wenda, dia juga menunjukan pada kita apa yang bisa di lakukan nya. Aku begitu kagum,” kata Paman Xue memuji Zhi Cheng dengan sangat berlebihan.



“Sangat bagus. Sangat bagus,” balas Li dengan senang sambil menyalamin tangang Paman Xue. Kemudian Li mengulurkan tangannya kepada Zhi Cheng. “Keluarga kami. Sekarang ada dibahumu,” kata Li.

Mendengar semua itu, Zhi Cheng hanya diam saja. Dan dengan suara pelan, Paman Xue meminta nya untuk mengatakan sesuatu. Lalu karena itu maka Zhi Cheng pun berbicara. “Aku hanya berharap setiap orang bisa bekerja dengan ku.”



Dengan sikap perhatian, Paman Xue membawakan air untuk Li minum. Dan Zhi Cheng diam memperhatikan semua itu dengan pandangan heran.



Diluar gedung. Wei Kai memakai kan obat pada kaki Grace yang kesakitan, dan karena tidak enak hati, maka Grace pun menolak dan ingin memakai nya sendiri. Tapi Wei Kai tidak membiarkan Grace untuk memakai obat nya sendiri, dan dia yang memakai kannya.

“Apa sudah lebih baikan?” tanya Wei Kai sambil mengurut kaki Grace.

“Sudah cukup. Terima kasih,” jawab Grace.



Dengan penasaran, Grace menanyakan mengapa Wei Kai datang ke sini hari ini, seperti sangat kebetulan sekali. Dan Wei Kai membalas bahwa mengapa dia tidak boleh ke sini, mungkin saja Tuhan ingin dia menyelamatkan Grace di sini.



“Oh ya, aku dengar majalah mu sedang merencanakan sesuatu, tentang pemula di tempat kerja,” kata Wei Kai sambil duduk disebelah Grace.

“Kamu sangat banyak akal,” balas Grace.

“Bagaimana? Menurut mu aku cocok?” tanya Wei Kai dengan sikap bercanda.

“Cocok dalam hal apa?” tanya Grace, pura- pura tidak mengerti.

“Setiap hal. Bukankah aku cocok dengan cerita mu?”

“Kami sudah memiliki seseorang untuk itu.”

“Jika tebakan ku benar, apa itu Li Zhicheng?”

“Ini informasi internal kami, aku tidak berhak untuk memberitahu kannya.”

“Eh. Aku penyelamat mu hari ini. Kamu yakin tidak akan memberitahu aku?”



“Pertama aku berterima kasih padamu yang telah menyelamatkan ku hari ini. Tapi untuk hal lainnya, semua ada waktunya. Apa mungkin ini semua diatur, Bos Ning?” tanya Grace. Dan Wei Kai hanya tersenyum saja.


Lalu Grace pun pamit mau pergi dulu, dan Wei Kai dengan perhatian menawarkan diri untuk memberikan Grace tumpangan.



Lin Qian melakukan wawancara lamaran kerja di Perusahaan yang kedua, yaitu di Xinbaorui. Disana Lin Qian memperlihatkan resume nya dan menjelaskan tentang dirinya. Lin Qian tamat dari York Universitas yang merupakan universitas ternama, dia lulus dari sana 3 tahun yang lalu dan mendapatkan peringkat pertama. Setelah itu, dia membuka toko online shop nya sendiri.

“Kamu bukan karyawan pengalaman? Kelihatannya orang dari York tidak bagus sama sekali. 3 tahun setelah tamat dan tidak ada pekerjaan?” kata si Pria pewawancara dengan tidak sopan.

“Aku memilih untuk mengerjakan merk ku sendiri. Tapi itu bukan berarti bahwa aku tidak punya pekerjaan. Memulai bisnis sendiri juga adalah pekerjaan. Anda tidak seharusnya berkesimpulan begitu,” balas Lin Qian.



Si Pria pewawancara yang tidak senang karena Lin Qian berani membalas perkataannya, dia mengatakan bahwa apakah Lin Qian di terima disini atau tidak, itu bergantung padanya. Dan Lin Qian membalas bahwa dia tahu, tapi tidak seharusnya si Pria pewawancara menilai berdasarkan penilaian pribadi saja, melanikan seharusnya ia menilai secara masuk akal.


Dengan sikap angkuh, si Pria pewawancara mengambil resume yang Lin Qian berikan. Dia menggoyangkan resume itu di depan Lin Qian, lalu membuang nya ke tempat sampah.

“Aku minta maaf, aku hanya tidak merasa seperti masuk akal hari ini,” kata si Pria pewawancara. Dan Lin Qian menatap nya dengan kesal.



Lin Qian menghubungin Yayi dan mencerita kan semuanya dengan kesal. Lalu Yayi menyarankan agar Lin Qian pergi saja melamar ke perusahaan bernama Aida, karena disana sedang ada mencari seorang designer.

“Aida? Aida milik Wenda Group, kan?” tanya Lin Qian, dan Yayi membenarkan. Lalu Lin Qian berkomentar bahwa saat ini di dalam Wenda sedang sangat bermasalah, jadi dia tidak mau, karena itu seperti bunuh diri jika bekerja disana sekarang.



“Aku beritahu kamu. Boss baru nya sangat ‘hot’,” jelas Yayi.


“Aku sedang mencari pekerjaan, bukan suami,” balas Lin Qian. Lalu dia mematikan telponnya.

11 Comments

Previous Post Next Post