Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 08 - 1


Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 08 - 1
Images by : Mango TV

Luo Xi memanggil tukang untuk memperbaiki kaca jendela yang di pecahkan oleh Qin Shang. Dia menghela nafas berat karena harus menghabiskan 100 yuan untuk membayar biaya perbaikan kaca itu.


Setelah itu, Luo Xi membantu Murong untuk mengganti perbannya. Murong menatap Luo Xi dan dengan suara pelan mengucapkan terimakasih. Qin Shang tidak taha melihat hal itu dan segera menarik Luo Xi menjauh dari Murong. Dia yang akan mengganti perban di tangan Murong. Dia juga memperingatkan Luo Xi kalau mulai dari sekarang biar dia saja yang menyentuh Murong, Luo Xi tidak perlu. Murong langsung ngedumel kesal, tapi Qin Shang tidak peduli dengan dumelannya itu.

Selesai menggantikan perban Murong, dia membawa Murong ke kamar mandi dan mengajarinya cara memakai shower.

Sambil menunggu Murong mandi, Qin Shang berbincang dengan Luo Xi. Dia masih kesal karena Luo Xi sangat peduli pada Murong. Luo Xi menjelaskan kalau dia melakukan itu karena Murong adalah adik dari Xue di Dinasti An. Dan dia juga merasa kasihan pada Murong, karena sama seperti Qin Shang, Murong juga tidak mengenal siapapun di dunia ini.
“Aku berbeda dengannya. Aku memilikimu,” ujar Qin Shang menatap Luo Xi. Dia kemudiang menggenggam kedua tangan Luo Xi, “Kau tidak bisa menyentuh pria lain kecuali aku mulai dari sekarang. Kau mengerti?”

Luo Xi sangat tersentuh mendengar perkataan Qin Shang. Dia tidak bisa menjawab, dan dengan perlahan melepaskan tangannya dari genggaman Qin Shang. Dia tampak sangat malu hingga tidak bisa menatap Qin Shang dan terus menjauh. Tetapi, Qin Shang malah mendekap Luo Xi dengan erat.
--
Esok pagi,
Luo Xi membelikan sarapan untuk Qin Shang dan Murong. Saat hendak makan, Luo Xi malah menyuruh Qin Shang untuk pergi mencuci tangan dulu, sementara Murong tidak di suruh.
Luo Xi menghidangkan mie yang di belinya untuk Murong. Murong tampak kagum melihat makanan yang tidak biasa itu. Kemudian, Luo Xi membuka mie untuknya, dan Murong bingung karena mie Luo Xi terlihat berbeda darinya.
“Kalian ke sini dengan melewati waktu, jadi lebih baik memakan yang ringan.”
“Maksudnya?”
“Di sini ini, banyak makanan yang tidak ada di zaman mu. Jadi tidak jelas apakah kau mempunyai alergi terhadap makanan itu.”
“Alergi?”
“Itu artinya kau akan sakit setelah memakannya. Jaddi, aku rasa lebih baik bagimu untuk memakan mie hambar.”
Dan Murong yang mendengar penjelasan Luo Xi jadi terpikir sesuatu. Dia bertanya, apakah sebelumnya Qin Shang pernah mengalami alergi juga? Luo Xi membenarkan hal itu. Murong jadi mulai memikirkan sebuah rencana.

Murong melihat Luo Xi mencampurkan sesuatu di kuah mie, dan bertanya apa itu? Luo Xi langsung menjelaskan kalau yang di campurkannya adalah sambal dan hal itu akan membuat mie terasa lebih enak. Sementara itu, ada juga bubuk seafood, tapi sebaiknya Qin Shang dan Murong tidak menggunakannya daripada nanti alergi.
--
Jingjing sedang sibuk berdandan dan bertanya pada Fei Yan mengenai dua warna lipstick. Mana yang lebih bagus?
“Menurutku, keduanya tampak sama saja. Lagipula, pria biasanya tidak bisa membedakan.”
“Siapa bilang aku menggunakannya untuk menunjukkan pada pria,” protes Jingjing. “Aku penasaran yang mana yang lebih di sukai Murong.”

Tidak lama, ponselnya berbunyi. Telepon dari sepupu-nya yang mengingatkan janji Jingjing yang akan membantunya mencarikan pria untuk klie wanita-nya. Sore ini, klien itu sudah mau bertemu dengan pria itu. Jingjing sebenarnya lupa, tapi dia malah berbohong kalau dia sudah menyuruh Luo Xi untuk melakukannya.
“Jadi, apa Luo Xi sudah menemukan pria untuk klien ku?”
“Sudah sudah. Seorang pria yang sangat tampan,” bohong Jingjing.
Atasan Li sangat senang mendengarnya, dan bahkan berkata akan memberikan Luo Xi bonus besar jika klien-nya menyukai pria itu. jingjing malah protes kalau itu kan memang kerjaan Luo Xi, jadi nggak usah kasih bonus.
“Wanita ini (klien) sudah ada di perusahaan selama bertahun-tahun. Dia sulit di atus. Aku akan sangat berterimakasih kalau dia bisa menemukan pasangannya. Biar ku kasih tahu ya, bahkan pria setampan Wu Yanzu tidak bisa memuaskannya. Udah ya, aku mau pergi. Aku juga harus menelpon Luo Xi untuk menanyakan kelanjutannya.”
Jingjing panik dan melarang atasan Li untuk menelpon Luo Xi. Dia yang akan mengatur segalanya, jadi cukup percaya padanya.
Fei Yan dari tadi mendengarkan pembicaraan Jingjing dengan atasan Li dan mencurigai sesuatu.
--
Qin Shang sudah selesai mencuci tangannya dan siap makan. Seperti biasa, Murong memanasi Qin Shang dengan memakan makanan Luo Xi.

Jingjing datang ke kamar Luo Xi dan melihat Luo Xi yang sedang makan bersama dengan Qin Shang dan Murong. Dia tampak cemburu. Dia langsung masuk dan bicara pada Luo Xi kalau ada pertemuan kencan yang harus Luo Xi handle. Luo Xi jelas bingung karena mendapat tugas mendadak. Tapi, Jingjing berbohong kalau itu karena atasan Li menyukai kinerja Luo Xi dan mungkin dengan hal ini, Luo Xi bisa mendapat kenaikan promosi. Dia juga memberitahu lokasi kencan itu akan di adakan, di Fujing Hotel. Dia langsung mengajak Luo Xi untuk pergi.
“Kenapa terburu-buru? Hari ini hari ulang tahunku dan aku akan pulang ke rumah sore ini,” gumam Luo Xi.
“Ya… itu terserah padamu. Tapi, kesempatan tidak akan dua kali lho.”
Mendengar perkataan Jingjing itu, Luo Xi terpaksa pergi bersama dengan Jingjing.
Sayangnya, Luo Xi melupakan ponselnya, jadi Qin Shang langsung mengejarnya untuk memberikan ponsel. Murong memanfaatkan hal itu untuk menaburkan bubuk seafood ke mie Qin Shang.
Qin Shang tidak menyadari hal itu dan langsung memakan habis mie-nya tanpa curiga.
--
Jingjing dan Luo X tiba di hotel Fujing. Dan Atasan Li sudah menunggu mereka. Tapi, dia heran kenapa Luo Xi tidak membawa pria untuk kencan buta dengan klien mereka?
“Pria apa?” bingung Luo Xi.
“Bukannya kau bilang sudah menemukan pria tampan?” tanya Atasan Li balik.

“Apa maksudnya…”
“Luo Xi bukannya kau bilang sudah meminta pria tampan untuk bertemu di gerbang hotel?” potong Jingjing dan memojokkan Luo Xi.
Luo Xi tentu makin tidak mengerti. Tapi Jingjing malah terus bicara dan menuduh kalau Luo XI sudah membohongi mereka. Luo Xi tidak terima di bilang bohong. Tapi, Atasan Li malah tidak peduli dengan siapa yang berbohong, dia hanya mau Luo Xi menemukan pria tampan yang bisa memuaskan klien mereka dalam waktu 1 ½ jam dari sekarang. Jika tidak, Luo Xi akan di pecat.
Jingjing tertawa senang mendengar ancaman atasan Li. Setelah atasan Li masuk ke dalam hotel, Jingjing langsung menyindir Luo Xi yang di kelilingi pria tampan belakangan ini, jadi bawa saja salah satu dari mereka. Luo Xi benar-benar kesal mendengarnya.
--
Qin Shang dan Murong telah selesai makan. Dan Qin Shang terus memperhatikan dan mengikuti kemanapun Murong pergi dan berjalan di sekeliling kamar. Anehnya, Qin Shang terus menggaruk lehernya yang terasa gatal.
--

Luo Xi mencoba mencari jalan keluar dari masalahnya. Dan dia terpikirkan mengenai Qin Shang. Dia segera menelpon Qin Shang dan meminta bantuan Qin Shang karena dia butuh seorang pria tampan sekarang untuk membantunya. Murong Yu mendengar semua pembicaraan mereka. Tapi, Qin Shang dan Luo Xi malah jadi bertengkar karena Qin Shang tidak mengerti maunya Luo Xi.

Karena Luo Xi marah, Qin Shang jadi mau segera pergi menemui Luo Xi, tapi dia malah jatuh pingsan karena alergi-nya. Murong tersenyum sinis dan langsung pergi dari asrama.
--
Klien wanita itu sudah tiba dan terus marah pada atasan Li dan Jingjing karena membuatnya menunggu lama si pria. Atasan Li mencoba membuat alasan kalau mungkin si pria terjebak macet.  Jingjing juga membantu bicara.
Tidak lama, Luo Xi tiba dan meminta waktu bicara sebentar dengan Atasan Li.
--
Fei Yan masih ada di asrama dan begitu keluar kamar, dia sangat kaget karena melihat Qin Shang yang pingsan di ruang tamu. Dia segera menelpon 120 untuk meminta bantuan.
--
Atasan Li marah karena Luo Xi tidak kunjung membawa pria tampan itu kehadapannya. Luo Xi hendak menjelaskan kalau dia sudah di jebak Jingjing, tapi Atasan Li tidak mau mendengar dan percaya padanya. jingjing ikut memanas-manasi Atasan Li.
Untungnya, di saat genting itu, Murong Yu tiba dengan taksi. Luo Xi jelas bingung kenapa Murong bisa ada di sini? Eh, supir taksi malah menginterupsi dengan meminta Luo Xi membayar tagihan taksi Murong. Luo Xi segera membayarnya.
“Aku dengar kau butuh seseorang. Jadi aku datang untuk membantu?”
“Luo Xi, apa dia pria yang kau temukan itu?” tanya Atasan Li dengan tawa senang. Dia bahkan langsung membawa Murong untuk masuk menemui klien.
Jingjing tidak terima dan menghalangi. Dia bahkan meminta bantuan Luo Xi agar tidak membiarkan Murong masuk, tapi Luo Xi malah berkata itu bukan urusan Jingjing.
“Siapapun boleh asal jangan Murong,” protes Jingjing.
“Kenapa dia tidak boleh? Aku lihat dia cukup tampan,” marah Atasan Li pada Jingjing.

Klien sangat senang melihat ketampanan Murong. Dan Luo Xi langsung berbohong memperkenalkan Murong sebagai profesor universitas. Si klien tanpa kagum, apalagi Murong bicara dengan sangat elegan dan lembut padanya.




2 Comments

  1. lanjut kk, sinopsisny seru
    semangat

    ReplyDelete
  2. Semangat yg nulis...cerita epidode 8 part 2 ditunggu ne...walopun udh liyat diyoutube...tapi gx ada subtitlenya...china euy gx ngerti...

    ReplyDelete
Previous Post Next Post