Sinopsis K-Drama : Extraordinary You Episode 08


Sinopsis K-Drama :  Extraordinary You Episode 08
Images by : MBC
Psaat! = adegan berpindah ke panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung sudah selesai
======


Karena perkemahan musim panas sudah usai, maka semua kembali bersekolah seperti biasa. Saat baru sampai sekolah, trio boy pembully sudah mengganggu Dan O dan mengejeknya. Dan O berusaha tidak mempedulikan mereka karena dia memiliki proyek yang lebih penting.
Trio boy pembully baru berhenti saat melihat Kyung. Tapi, Kyung ternyata hanya melewati Dan O begitu saja. Setelah Kyung pergi, mereka lanjut mengejek Dan O.
--


Soo Chul sibuk menjajakan barang dagangannya yaitu foto-foto semua siswa selama perkemahan musim panas. Untuk foto biasa di jual seharga 3000 won, sementara foto A3 di jual seharga 4000 won. Dan tentu saja, barang dagangan Soo Chul laku keras terutama untuk foto-foto A3.


Sae Mi tentu saja ikut berbelanja, terutama foto Nam Ju. Dan O sih tidak ikut belanja dan bahkan tidak peduli. Tapi, Sae Mi ternyata sudah membelikan Dan O 2 foto. Satu adalah foto Kyung dan satu lagi foto Dan O. Di antara 2 foto itu, Dan O lebih memilih foto dirinya karena di foto itu, Ha Roo ikut terpotret di belakangnya.


Kyung yang lewat, melihat foto yang Dan O beli. Dia bingung karena di foto itu tidak ada dirinya. Dan O membenarkan dan itulah kenapa dia memilih foto itu. Kyung memastikan apakah Dan O tidak memilih foto yang ada dirinya dan foto itu? Dan O mengabaikannya. Kyung sampai berteriak kesal karena Dan O mengabaikan dirinya.


Nam Ju ikut melihat foto-foto yang Soo Chul jual. Dia tampak senang saat mendengar Soo Chul bilang kalau semua foto dirinya telah habis terjual. Nam Ju tanpa sengaja melihat foto Ju Da dan ingin membelinya. Soo Chul langsung berkata kalau foto itu boleh Nam Ju ambil. Tidak perlu bayar. Toh dia mendapat banyak uang karena menjual foto A3.

Dan para fans Nam Ju sangat histeris karena Nam Ju membeli foto Ju Da. Kebetulannya lagi, Ju Da tidak ada di dalam kelas dan tidak tahu mengenai hal itu. Dan para siswi yang melihat Ju Da di lorong, jelas menjadi sinis padanya.

Nam Ju juga berjumpa dengan Ju Da di lorong. Ju Da berusaha menghindar dari Nam Ju, tapi Nam Ju malah berujar saat mereka di gunung, Ju Da sangat agresif. Ju Da langsung menutup mulut Nam Ju dan memintanya untuk hati-hati dalam berkata-kata. Bagaimana kalau nantinya ada salah paham? Nam Ju tidak peduli dan berkata kalau biarkan saja yang lain berpikir sesuka mereka.
Do Hwa kebetulan lewat dan melihat kedekatan mereka dari jauh.
--

Do Hwa bersama dengan Dan O di jembatan yang menghubungkan gedung sekolah dengan perpustakaan. Do Hwa bertanya bagaimana cara Dan O bisa menghadapi semuanya? Mereka tidak bisa melakukan hal yang mereka inginkan. Mereka juga tidak bisa melihat orang yang ingin mereka temui. Mereka selalu harus mengikuti rencana.
“Kamu benar. Tapi itu bisa berubah,” ujar Dan O.
“Kamu yakin?  Dia tidak bisa mengingatmu. Bukankah itu membuat frustrasi? Itu membuatku frustrasi. Entah aku di TKP atau tidak, aku hanya bisa melihat Ju Da dari belakang.”
“Jika berusaha, kamu bisa melihatnya dari depan juga. Tunggu. Lihat? (tunjuk Dan O pada Ju Da yang berada di bawah).”
“Aku masih melihatnya dari belakang. Kamu bisa mengubahnya. Kamu dan aku bisa mengubahnya,” semangati Dan O.
Dan O langsung menyuruh Do Hwa untuk segera ke bawah mengejar Ju Da.
Do Hwa langsung berlari dan memanggil Ju Da. Ju Da heran melihat Do Hwa yang berlari terburu-buru dan bertanya, Do Hwa mau kemana?
“Aku datang kepadamu,” jawab Do Hwa.
--

Dan O berada di kantin dapur menemui Jinmiche. Dia menceritakan mengenai Ju Da dan Nam Ju yang makin romantis sejak perkemahan. Jinmiche dapat melihat kalau selama perkemahan Dan O merasa senang. Dan O membenarkan. Tapi, dia merasakan ada hal yang aneh. Mungkin dia lelah karena menghabiskan waktu bersama dengan Ha Roo. Dia dan Ha Roo mengubah storyboard.
“Jadi, kamu memberinya nama? Kamu sadar apa arti memberikan nama? Kamu extra di buku komik ini.”
“Aku tahu. Lalu kenapa?”
“Extra ada untuk tokoh utama,” tegas Jinmiche.
“Aku mendukung mereka selama ini.”
“Saat extra mendapat nama dan mulai berakting sendiri... Semuanya akan kacau,” serius Jinmiche. “Pergi,” usirnya.
Dan O sangat kesal dengan sikap Jinmiche. Dia kan hanya berusaha mengubah hidupnya. Dan juga dia menganggap remeh peringatan Jinmiche kalau semua akan menjadi kacau.
--
Dan O pulang dan melihat ayahnya yang sedang menyiram tanaman di taman rumah. Di sana ada tanda bertuliskan : “Bunga Ibu.” Tn. Eun menyambut kepulangan putrinya dengan riang. Dia juga menunjukkan bunga di sana dan bertanya apakah Dan O ingat pernah menanam bunga ini? bunga Ibu.
Dan O menjawab dengan riang kalau dia ingat. Dia kan menanam bunga itu bersama ibunya. Mana munngkin dia lupa.
“Semuanya mekar dengan indah setiap tahun. Seolah-olah ibumu datang menemuimu.”
“Ayah benar. Bunga ini secantik ibu.”
Dan O tersenyum lebar melihat bunga itu.
--

Malam hari,
Dan O melihat fotonya yang di belakangnya terpotret Ha Roo. Dan O tersenyum senang dan memajang foto itu di atas meja rias-nya.
Dan O kemudian melihat foto keluarganya.
Flashback.
Saat ibunya masih ada, mereka menanam bunga bersama. Ibu membeli banyak bunga untuk di tanam di taman rumah. Mereka juga memberi nama bunga-bunga itu. Dan O memberinya nama bunga Ibu, bunga Ayah dan bunga Kyung. Ayah dan ibu tertawa karena Dan O memberi nama : Bunga Kyung.
End
“Meskipun aku ada di buku komik dan semuanya ditentukan penulis, perasaanku nyata. Jadi, aku akan mengubah itu bagaimanapun caranya. Seperti kemauanku,” tekad Dan O.
--
Sementara itu, di dalam sekolah yang telah gelap.

Ha Roo ada di dalam ruang lukis. Dan lagi-lagi, dia melukis wajah Dan O. Dia kemudian seperti teringat sesuatu dan membuka buku komik SECRET. Dia membaca di bagian Dan O memberikan hadiah gantungan kunci pada Kyung. Dimana saat itu, Kyung membuang gantungan kunci tersebut dan bahkan menginjaknya.
Dia kemudian teringat kalau gantungan kunci itu hampir mirip dengan gantungan yang dia temukan bersama Dan O.
--
Esok hari,
Kedua siswa terlihat kesulitan membawa kotak es. Ha Roo kebetulan lewat dan menawarkan untuk membawakan kotak es itu. Kedua siswa itu bingung karena itu kan tugas mereka.
“Tidak ada yang akan mempedulikan extra juga,” ujar Ha Roo.
Dua siswa itu bingung. Apa maksudnya dengan ‘extra’? Dan juga siapa dia?
--

Nam Ju berada di lapangan indoor. Dia memperhatikan Ju Da yang sedang sibuk bermain basket bersama para siswi lainnya. Kyung yang ada di samping Nam Ju, melihat Nam Ju yang tersenyum-senyum. Dia menasehati Nam Ju untuk lebih mengatur ekspresi wajahnya dan jangan menatap se-intens itu pada Ju Da.
Nam Ju tidak tahan melihat Ju Da. Dia menghampiri dan mengajari Ju Da cara melempar bola basket ke dalam ring. Semua jelas kesal dengan Ju Da yang mendapat perhatian dari Nam Ju.
--
Jinmiche berada di perpustakaan dan membaca kembali bagian saat kelas Dan O bermain sepak bola bersama.

Saat itu, Jinmiche melihat ada kertas-kertas yang berterbangan dari salah satu sudut perpustakaan. Di atas kertas itu terlukis wajah Dan O. Jinmiche mengikuti kertas itu hingga ke asal-nya. Dan dia mendapati, di balik rak-rak perpustakaan ada satu sudut tersembunyi. Dan di sana, di seluruh dindingnya, terlukis banyak wajah Dan O dan sudut sekolah.
--
Kyung sedang bersantai sendirian. Saat itu, Ha Roo tiba membawakan kotak es. Dia berjalan ke arah Kyung. Tepat saat itu, sebuah bola basket yang dimainkan anak-anak terlempar ke arah Kyung dan hampir mengenainya jika Ha Roo tidak melindunginya.
“Dimana? Gantungan kunci yang Dan O berikan?” tanya Ha Roo.
“Kenapa kau menanyakan itu?”
“Aku membutuhkannya.”
“Aku sudah membuangnya.”
Ha Roo tidak mengatakan apapun dan berbalik pergi. Kyung menghentikan langkahnya dengan bertanya siapa Ha Roo? Kenapa Ha Roo terus menerus muncul?
“Ha Roo,” jawab Ha Roo. “Itu namaku. Ha Roo.”
Dan kemudian Ha Roo pergi. Kyung bingung. Benar-benar bingung. Dia mengejar Ha Roo, tapi Ha Roo sudah menghilang.
--


Dan O berada di dalam kelas. Dia melihat fotonya dan foto Ha Roo. Dia kasihan dengan Ha Roo yang hanyalah ekstra tanpa nama. Dia mulai memperhatikan Ha Roo. Dan dia sangat terkejut saat Ha Roo menatap ke arahnya.
Dan O mengira Ha Roo melihat dan mengingatnya. Tapi, karena ekpresi Ha Roo bingung, Dan O jadi mengira dia sudah salah.
--

Dan O berada di perpustakaan. Sepertinya ini adalah sesi belajar mandiri. Dan lagi-lagi, Dan O diam-diam melirik Ha Roo yang duduk di seberangnya dekat dengan jendela. Saat Ha Roo melihatnya, Dan O langsung panik dan membalikkan badan. Tapi, saat dia melihat lagi, Ha Roo malah sudah berada di sebelahnya.
“Aku pindah karena matahari,” ujar Ha Roo.



Ha Roo tiba-tiba mengulurkan tangan seolah menerima cahaya matahari dan mengenggamnya. Dan O melihatnya dan mengikutinya. Kyung melihat apa yang mereka lakukan dari jauh. Dia tampak kesal melihat Dan O yang bisa tersenyum ceria di samping Ha Roo.
Psaat!
Kyung berjalan menghampiri Dan O dan berujar kalau Dan O terus membuatnya kesal.
“Kalian berdua bersenang-senang?” tanyanya pada Ha Roo.
Dan O bingung kenapa Kyung tiba-tiba bereaksi seperti itu?
Kyung bahkan menarik kerah baju Ha Roo dan melemparkan tubuh Ha Roo mengenai rak buku. Buku-buku berjantuhan dan mengenai dahi Ha Roo dengan keras. Membuat dahi Ha Roo terluka. Dan O dan yang lain kaget dengan yang Kyung lakukan.
“Jika kamu tidak ingin berakhir seperti dia, jangan membuatku marah. Aku hanya bisa menahan sampai sebegini,” peringati Kyung pada Dan O.
Hal itu, membuat jantung Dan O menjadi sakit. Dia jatuh pingsan.
--
Dan O kesulitan membuka matanya. Dia mulai merasa ketakutan kalau dia sudah akan mati. Tapi, untungnya sesaat kemudian, dia bisa membuka matanya. Dia berada di rumah sakit dan sedang di infus.
“Kupikir situasinya sungguh menjadi berantakan seperti perkataan Jinmiche,” gumam Dan O.
Tapi, dia berusaha berpikir positif. Ini adalah komik percintaan, jadi tidak mungkin tiba-tiba menjadi cerita sedih.
dr. Lee masuk untuk memeriksa keadaan Dan O.
--
Mereka berada di ruangan dr. Lee. Tampaknya kondisi jantung Dan O menjadi semakin buruk karena ekspresi dr. Lee sangat sedih.
“Astaga, kamu tidak pernah berubah, Dokter Lee. Kenapa kamu mencemaskanku baik saat aku ‘di panggung’ atau tidak? Astaga, hidupku sukses. Meskipun aku extra, ada orang yang tulus memedulikanku.”
“Dan O, sebenarnya...”
“Aku tahu semuanya. Waktuku tidak banyak lagi. Jangan khawatir. Aku akan mengubah ceritanya apa pun yang terjadi dan membuat tanggal kedaluwarsa baru untuk jantungku,” ujar Dan O berusaha optimis walaupun nada bicaranya terdengar sedih.
--
Dan O hendak berangkat kembali ke sekolah. Dan dia sangat terkejut saat melihat kalau taman rumahnya, tandus. Tidak ada bunga sama sekali di sana. tn. Eun menghampirinya dan Dan O langsung bertanya dimana bunga dan ayunan yang ada di sana? tn. Eun bingung dengan pertanyaan Dan O karena di sana memang tidak ada apapun.
Dan O tidak percaya. Dia menangis dan panik. Kenapa semua menghilang seolah tidak pernah ada?

Dan O segera berlari kembali ke rumah dan masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat fotonya dan Ha Roo. Dia teringat saat dia memberikan namanya Ha Roo. Dia teringat saat Ha Roo terluka kemarin karena di pukuli Kyung. Dan dia teringat ucapan Jinmiche kalau saat extra mendapat nama dan mulai bertingkah sendiri, saat itu semua akan kacau.
“Semuanya kacau karena aku. Karena keinginan serakahku untuk menjadi nyata.”
--
Saat di sekolah, Dan O tidak seceria biasanya. Dia berpas-pasan dengan Ha Roo, dan refleks ingin menyapanya. Tapi, dia tidak bisa melakukannya dan akhirnya hanya melewatinya. Itu karena dia melihat ada luka di dahi Ha Roo yang belum sembuh.
Ha Roo berbalik melihat punggung Dan O yang berjalan menjauh darinya. Hari ini, Dan O tidak menyapanya seperti biasanya.
--

Dan O ada di dapur kantin dan membantu Jinmiche mengupas bawang bombay. Jinmiche menyuruh Dan O memakai kacamata yang sudah di siapkannya agar matanya tidak pedih terkena bawang. Tapi, Dan O menolak. Dia pantas menerimanya. Matanya terus mengeluarkan air mata karena pedih. Dan O terus menyesal karena sudah memberikan nama 13, Ha Roo. Dia akan menarik nama yang sudah di berikannya.
--

Dan O meletakkan obat merah di atas meja Ha Roo, agar Ha Roo bisa mengobati luka di dahinya itu. Ha Roo melihat obat itu dan menatap Dan O. Tapi, Dan O malah memalingkan wajahnya. Ha Roo malah memilih untuk menyingkirkan obat itu dan tidak mengenakannya.
Saat itu, ketua kelas menemui Dan O dan bertanya kenapa Kyung tidak masuk kelas hari ini? Dan O saja baru sadar kalau Kyung tidak masuk kelas.
--
Malam hari,
Dan O masih berada di sekolah. Dia masuk ke kelas dan melihat obat yang di berikannya pada Ha Roo masih ada di atas menja. Dan O merasa sangat bersalah pada Ha Roo. Menganggap kalau Ha Roo terluka karena dirinya.
--
Sementara itu, tn. Eun sedang makan malam bersama keluarga Kyung. Orang tua Kyung dan adik Kyung bertingkah sangat sok ramah dan bahkan merasa sedih karena Dan O tidak ikut makan malam bersama mereka.  Adik Kyung juga berpura-pura bertanya kenapa Dan  tidak datang?
“Masalahnya, Dan O sedang tidak begitu bahagia sekarang,” ujar tn. Eun.
“Apa yang terjadi?” tanya tn. Baek.
“Tidak ada. Dia hanya lelah dengan cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Bersikap baiklah kepadanya. Aku percaya kepadamu,” pinta tn. Eun pada Kyung.
Dan tn. Baek tampak marah pada Kyung.
Benar saja, begitu tn. Eun pulang, tn. Baek mulai memaki Kyung karena tidak bisa bersikap baik pada Dan O. Adik dan ibu berusaha menenangkan kemarahan tn. Baek.
“Ahjumma, kau tidak perlu seperti itu. Jangan ikut campur,” ujar Kyung pada ibunya. Yang artinya, itu bukan ibu kandungnya.
tn. Baek semakin marah. Dia memukuli wajah Kyung dengan keras. Dan ibu itu malah memalingkan wajah tampak tidak peduli (ekspresi ahjumma itu macam berkata : Rasakan). tn. Baek masih tidak puas hanya memukuli, mengambil tongkat golf-nya dan menghancurkan semuanya. Ahjumma hanya tersenyum melihat kemarahan tn. Baek pada Kyung.
--

Esok hari,
Kyung datang ke sekolah dengan bibir luka. Do Hwa yang melihat kedatangannya bertanya dengan khawatir kemana Kyung kemarin? Kenapa tidak datang sekolah? dan kenapa dengan bibir Kyung?
Kyung tidak menjawab dan hanya bertanya, dimana Dan O?
--
Dan O ada di lapangan sekolah (?). Dia melihat jam jantungnya. Dan saat itu dadanya terasa sakit.
Kyung tiba saat itu. Dia menyindir kalau dia merasa iri pada Dan O karena semuanya selalu berjalan sesuai keinginan Dan O. Dan O berkata kalau dia tidak mau bertengkar dan meminta Kyung mengembalika jam jantungnya itu.
“Kenapa kau tidak datang kemarin?”
“Ingin saja,” jawab Dan O, sesuai teks penulis.
Mendengar jawaban Dan O, Kyung menjadi sangat emosi. Dia membanting jam Dan O dan menginjaknya hingga hancur. Dan O kaget melihatnya.
“Kamu mau memprovokasiku? Teruslah menyukaiku seperti selama ini! Berhenti memainkan trik kekanak-kanakan ini,” teriak Kyung, penuh emosi.
Hujan mulai turun.
“Kamu selalu mendapatkan yang kamu inginkan. Hanya karena kamu sakit, orang rela berbuat apa pun untukmu. Mereka akan memberimu apa pun,” lanjut Kyung.
“Jangan bicara seperti itu.”
“Menggunakan penyakit jantungmu sebagai alasan, kamu mulai menangis dan selalu pingsan. Kamu bahkan tidak sekarat.”
Ucapan itu sangat menyakiti hati Dan O.
Ha Roo tiba-tiba muncul dan memukul wajah Kyung. Dan O terkejut dengan hal itu. Tidak hanya itu, Ha Roo mengajak Dan O pergi dengannya. Dia memanggil Dan O, dengan “Dan O.” (Dia tidak pernah memanggil nama Dan O).
“Siapa kau?!” teriak Kyung.
“Kamu tidak akan ingat meski aku memberitahumu. Adegan akan segera berubah,” jawab Ha Roo.
Dan O terkejut. Ha Roo tahu dan ingat semuanya!

4 Comments

  1. Terima kasih atas sinopsisnya😊😊

    ReplyDelete
  2. Marathon bacanya... makasih kakak sudah meng upload!! 😊😊😊

    ReplyDelete
  3. Terimakasih sinopsisnya.. penyajiannya menarik.. 😍🤗

    ReplyDelete
  4. Min aku Mau tanya Kenapa Karakter Bisa TDK ingat Apa Yg TerJadi Di Adegan Sebelumnya Setelah Adegan Berubah mohon Minn

    ReplyDelete
Previous Post Next Post